well, udah lama juga ya gak posting di blog,dan kangen juga haha
Aku mau sedikit sharing aja sih sama kalian semua,let's start......
Kalian pernah ngerasa betek?
Atau pernah ngerasa marah sama sesuatu,seseorang atau keadaan?
Pernah mood hancur berantakan gara2 lagi banyak kerjaan, sering lembur ngerjain tugas kuliah, ngurus banyak event, ditambah ketemu banyak orang yang nyebelin dan ngeselin,misalnya udah dipasrahin tugas tapi gak nyelesein tugasnya dengan baik dan akhirnya kita juga yg harus handle? Atau tugas yang harusnya dikerjain berkelompok akhir2nya dikerjain sendirian, dan yang lain tinggal ngeprint sama nebeng nama doang?
Pasti hampir semua dari kalian pernah mengalaminya, yaa tapi pasti dengan pengaturan emosi yang berbeda2 sih yaa
Aku pernah, dan bahkan sering banget ngalamin hal kayak gitu akhir2 ini, emmm sorry bukan akhir2 ini tapi beberapa tahun ini....but whatever lah yaa kalian jg gak nanya hahah
Pada awalnya sih setiap hal itu terjadi aku pasti bakal uring2an banget, wuh ude kayak singa kelaperan yang nggam makan 1 bulan, buasnya double2, semua2 berasa pengen diterkam, ngerjain apa2 pake acara "gerundel" dulu ya walaupun akhirnya tetep dikerjain dan kelar juga tapi itu melalui proses marah2 dulu
Tapi akhir2 ini aku jadi bisa lebih ngontrol emosi kalo pas kejadian kayak gitu, ini berawal waktu aku bener2 lagi di puncak emosi, pikiran sama mood kacau balau, harus berangkat kuliah pagi2 dan wkt itu ada jadwal kuis pula, dan pas lagi heboh2nya bgt jalanan pake macet pula beuuh makin betek bener daah,tapi pas sampe di suatu perempatan.....tiba2 aku menitikan air mata, i don't know why, aku cuma ngeliat pemandangan yang menurutku bener2 menyentuh banget, aku ngeliat ibu2 sama seorang anak jualan koran bareng, mereka gak ngapa2in sih, cuma jualan berdua, sambil ngobrol dan tertawa2, mungkin kalian bertanya2,apa istimewanya apa yang aku lihat?
Mereka yang hidupnya mungkin justru lebih berat dari aku tapi mereka masih bisa menikmati hidup, mensyukuri hari2 mereka dengan tersenyum, dengan menyapa setiap pelanggan mereka dengan sapaan ramah dan senyuman
my life isn't ordinary
hai.....i'm 19 years old :)
Kamis, 05 Maret 2015
Sabtu, 28 September 2013
wanita dan senyumannya
1..2..3..
Hela nafas panjang dan tersenyum lah
Saat kau ingin marah, tersenyum lah
Hela nafas panjang dan tersenyum lah
Saat kau ingin marah, tersenyum lah
Ketika kau merasa lelah, tersenyum lah
Tersenyum
bukan untuk menutupi luka,
Tersenyum
bukan untuk menghapus amarah
Tersenyum
hanyalah salah satu cara wanita untuk bisa menenangkan hatinya
Wanita
yang terkadang dianggap remeh dan lemah,
Justru
punya kekuatan besar untuk bisa mengontrol dirinya dengan baik
Untuk
tidak hanya menenangkan hatinya tapi juga hati orang disekitarnya
Berusaha
tetap kokoh dan anggun meski hatinya runtuh
Senyumannya
menguatkan
Senyumannya
menenangkan
Semua
itu bukan senyuman palsu
Semua
justru dari ketulusan hatinya untuk menenangkanmu
Dan
memberikannya waktu untuk menata hati
Rabu, 03 Juli 2013
Teruntuk Dia
Ketika berkaca dia membaca
Membaca raut muka
Terefleksi jelas rasa dan asa
Ketika satu sisi menampakkan keceriaan
Sisi lainnya menunjukan kemuraman
Ketika satu sisi menampakkan senyuman
Sisi lainnya menunjukan tangisan
Ketika nantinya kaca itu pecah, mungkin
semua orang akan tahu
Cerianya itu palsu, senyumannya tiada
makna
Tapi hanya dia, hanya dia dan Tuhannya
yang tahu
Hanya dia dan derai air matanya yang
mengerti
Hanya dia dan setiap kesakitannya yang
merasakan
Dia orang yang tak patut menolong karna
dia pun butuh ditolong
Dia menderita, tapi dia ceria
Teruntuk dia yang berlinangan air mata
Gadis pembohong penuh dosa
Rabu, 01 Mei 2013
selamat petang
Baca
lah dimanapun kalian mau
Bacalah
kapanpun kalian merasa rindu
Bacalah
dalam keadaan apa pun yang kalian suka
Selamat
malam? Tapi sepertinya ini belum terlalu larut untuk kita,beberapa waktu
sebelumnya
Selamat
sore? Ahh tapi ini terlalu “gelap” untuk disebut “sore”
Atau
selamat siang? Bagaimana mungkin? Tak ada satu pun cahaya mentari yang
bersinar,
refleksi
cahaya-cahaya itu sepertinya tidak bisa sampai di sini
Apakah
ini kutub? Sepertinya bukan
tapi
akan menjadi demikian jika terus-menerus “dingin”
kemudian
ditinggalkan
Selamat
malam? ahh kau ini sedang mengigau atau apa? Sudahku bilang ini belum gelap,
hanya sedikit kekurangan cahaya, iya sedikit
Gelap
itu tidak ada, yang ada hanya kekurangan cahaya, setidaknya itu yang ku baca
dari buku Raditya Dika
Aku
pun berharap demikian, mudah-mudahan ada gadis berkerudung merah nan baik hati
dan mau berbagi korek api yang dibawanya
Aku
hanya butuh satu untuk menyalakan lilin ini, hanya satu, satu saja
Selamat
sore? lagi lagi kau membual, ini tak bisa disebut sore karna tak ku temui
jingga menyala
Selamat
siang? ahh rupanya kau mulai gila, sudah ku bilang…..ahh sudahlah kau terlalu
banyak menyimpan harapan untuk tempat yang mulai beku ini, perlahan tempat ini
akan ditinggalkan, pergilah cepat, jangan biarkan dirimu mati dalam harapan
semu
Harapan
yang mereka bilang “habis gelap terbitlah terang”
Tapi
tunggu, setidaknya kau punya lilin itu, mungkin tak ada salahnya menunggu?
Yaaa…kurasa
lebih baik demikian,kau harus menunggu gadis berkerudung merah itu
tunggu
cahayamu
Daan
yaaah…aku tau, sekarang aku tau harus menyebutnya apa, petang, iya petang,
karna dia tidak gelap,hanya butuh jingga untuk menjadi senja di sore hari, dan
hanya butuh sedikit cahaya untuk menjadikannya siang
Ahh
semakin kacau saja yang ku bicarakan, bahkan sebenarnya aku pun tak tau sedang
berbicara dengan siapa, dengan diriku? dengan kau? atau dengan mereka?
sepertinya
aku berbicara pada mereka yang peduli,sepertinya begitu
baiklah
akan ku sudahi saja
selamat
petang, kalian :)
Jumat, 15 Februari 2013
moodbooster
Barusan bener-bener dapet semacam
pencerahan banget buat diri sendiri waktu ibu bilang : “adek tu jangan
ngandalin moodbooster, jadilah moodbooster buat diri sendiri, jangan selalu
ngandalin orang lain,karena orang lain itu nggak bisa selalu diandalkan, bukan
berarti nggak boleh berbagi cerita sedih seneng dan semua apa yang adek rasain
sama orang lain, tapi jangan sampai adek tu bergantung sama orang lain, manusia
diciptain sebagai makhluk sosial karena manusia membutuhkan orang lain, itu
memang bener, tapi bukan berarti bikin manusia jadi bergantung sama orang lain
kan? Adek itu udah besar, harus bisa lebih dewasa, harus bisa kontrol emosi
sama perasaan adek sendiri. Jangan apa-apa
tergantung sama temen-temen, temen-temen adek itu juga punya masalah masing-masing,
adek berbagi sama mereka buat mengurangi beban yang adek rasain itu boleh, tapi
jangan sampe membebani mereka, toh nantinya pun yang paling tau solusi terbaik
tetep adek sendiri kan? Jadilah moodbooster buat orang lain, tapi meminimalisir
buat bergantung sama datengnya moodbooster buat adek”
Nggak bisa ngomong apa-apa
waktu ibu bilang kayak gitu, cuma bisa diem dan ngangguk aja,karena ya emang
bener sih, ketika aku menggantungkan diri sama orang lain, waktu mereka nggak
ada rasanya udah bingung sendiri, padahal ya emang mereka punya kehidupan
mereka sendiri dan aku nggak akan selamanya bisa bergantung sama mereka, gimana
pun juga aku tetep harus bisa survive. Bukan berarti disini aku meragukan arti
teman dan sahabat, bukaan, ini semacem motivasi buat diriku sendiri buat bisa
selalu kuat dengan ataupun tanpa penyemangat, karena biar gimanapun setiap
manusia itu harus bisa jadi penyemangat buat dirinya sendiri, nggak mudah
memang, tapi apa salahnya mencoba?
Rabu, 13 Februari 2013
coklat
Ketika seseorang makin takut
kehilangan orang yang di sayang, biasanya justru makin besar kemungkinan orang
yang disayangi itu meninggalkannya. Akhirnya dia mengusahakan berbagai macam
cara biar orang itu tetep sama dia, tapi kadang dia lupa kalo nggak semua hal
di dunia ini berjalan sesuai sama apa yang dia inginkan, ekspektasi tinggi
yang dia berikan pada orang yang dia sayang justru membuat logika dan
perasaan tak sejalan,dan akhirnya persepsi sama perasaan justru datang dari
sugesti yang mengharuskan dia terus sama orang yang dia sayang itu. Semakin besar
ketakutan di dalam hati sebagian besar karena dia takut jika suatu saat orang yang mereka sayang pergi maka orang tersebut akan melupakan semua hal yang telah dilalui bersama-sama. Dan ketika
nanti hal yang ditakutkan itu terjadi, dia akan lebih terfokus pada
rasa sakit, kecewa, dan hancur karena orang yang dia sayang meninggalkannya,
semua yang terjadi nggak sesuai sama apa yang dia harapkan.
Tapi kalo dia mensugestikan
hati dan pikiran dengan perasaan cukup atas apa yang dia punya, merasa apa
yang udah dilewatin sama orang yang dia sayang itu berharga dan mensyukuri
setiap apa yang dia lalui sama orang tersebut, justru kalo suatu saat orang
itu pergi, dia nggak akan takut kehilangan, karena memang dia nggak pernah
kehilangan orang itu, dan dia tau orang yang dia sayang selalu ada, orang itu selalu hidup di hatinya. Setidaknya di hatinya semua kenangan itu selalu tersimpan.
Seperti coklat, dia nggak cuma punya
rasa manis tapi juga pahit, ketika kita menaruh ekspektasi terlalu tinggi pada
coklat dengan rasa yang manis, justru rasa pahit lah yang kita dapat,karena ketika
kita menaruh ekspektasi yang terlalu tingi pada sesuatu, ketika kita mendapati
sedikit saja hal yang tidak sesuai ekspektasi kita, maka itu akan berdampak
pada keseluruhan rasa dan lupa pada sifat alamiah coklat yang pait, tapi ketika
kita berusaha mempersepsi sesuatu dengan apa adanya maka kita akan mendapatkan
perpaduan tepat antara manis dan pahit.
Makin lama makin nggak nyambung
ya kayaknya, but anyway yang mau aku bilang itu intinya adalah aku suka coklat #eh bukan bukan, intinya adalah aku nggak pernah
merasa kehilangan kamu, sedih sih memang tapi itu hanya karena perasaan sayangku
yang masih begitu besar padamu, tapi aku nggak akan pernah takut kehilangan
kamu, karena aku tau kamu selalu ada, dihatiku. Meskipun memang hatimu sekarang sudah terisi oleh orang lain,tapi itu nggak akan membuatku terlarut dalam kesedihan,aku janji. Ingat kata-kata “aku bahagia kalo kamu bahagia, dan aku pasti 2x lipat
lebih sedih kalo kamu sedih”? aku selalu ingat kata-kata itu, aku janji
akan selalu menepatinya. Sekarang aku sedang berusaha untuk selalu membuat kamu
bahagia, dengan selalu bisa membahagiakan diriku sendiri, dan aku tau sekarang kamu juga sedang berusaha membahagiakanku dengan cara membuat dirimu bahagia bersama orang yang bisa membahagiakanmu disana.
Senin, 24 Desember 2012
haram ngucapin selamat natal?
Well
hari ini lagi heboh sama masalah “orang Islam haram ngucapin selamat
natal”….walaupun sesungguhnya gue juga kurang ngeh sih siapa yang ngeluarin
fatwa haram itu, cuma karena mendadak jadi cetar gue mau sedikit kasih pendapat
versi lubuk hati terdalam
Menurutku
sih ucapan selamat itu hanya sebates ucapan aja kok,cuma kata-kata..hal yang
lebih penting dari kata-kata itu ya “rukun,damai,dan saling menghargai” antar
umat beragama
ada
temen gue yg sempet bilang : “nah tapi aku tu jg jadi nggak enak e aku kl
lebaran temen-temenku yang agamanya lain ngucapin selamat lebaran”
dan
gue jawab : “ya itu sih sama aja kayak kalo kamu ulang tahun trus pada nggak
ngucapin selamat ulang tahun padahal sebelumnya waktu dia ulang tahun kamu
ngucapin selamat ulang tahun,trus kamu bakal musuhan gitu sama dia?marah?well
mungkin awalnya iya,tp trus apa yg bakal km rasain habis itu?”
temen
gue jawab: “emmm….kalo dipikir-pikir lagi ngerasa aneh aja sih bersikap kayak
gitu,masa iya marah terus-terusan cuma gara-gara gak diucapin selamat ulang tahun”
gue
jawab : ”nah!!sebenernya kamu ngucapin selamat ulang tahun ke temen kamu itu
niatnya ikhlas doain dia apa niat biar ntar waktu kamu ultah diucapin selamat
ulang tahun?”
temen
gue :”ya ikhlas lah buat doain dia”
gue
:” ha ya udah,hampir mirip kayak gitu, kalo emang niatnya ikhlas sih menurut
aku nggak perlu terlalu dipermasalahkan,kalo nggak ikhlas yaudah nggak usah
ngucapin..ya emang sih kesannya egois, cuma alesan tiap pemeluk agama itu kan
juga kadang kalo dijelasin ke orang yang beda agama ntar jatohnya malah dikira
menghina agama atau yang lainnya..tapi kalo nggak dijelasin ntar dibilang nggak
beralasan.. emang kalo menurut gue sih masalah yg sensitive kayak gini tu
jangan terlalu dipermasalahin, tiap agama kan pasti punya privasinya masing-masing”
gue
ada cerita dari dosen gue, kata beliau di suatu desa (yang gue lupa nama
desanya,maklum cyin tambah umur jd pelupa,hahaha). Nah di desa ini tuh gereja
sama masjidnya deketan,sebelahan gitu deh. Tapi mereka satu sama lain bisa
hidup sama-sama dengan damai,contohnya kayak kalo misal gereja ngadain misa
atau ibadah hari minggu, pemuda masjidnya bantuin buat laden (atau dalam bahasa
Indonesia kayak nyiap-nyiapin makanan sama minuman) sama jagain parkir, dan sama juga waktu
pengurus masjid ngadain acara pengajian,idul fitri dll pemuda gerejanya juga
bantuin buat nyiap-nyiapin acaranya sama jagain parkir gitu, walaupun mereka tidak saling mengucapkan
selamat pada masing-masing hari besar keagamaan,SELAMA BERTAHUN-TAHUN, kenapa
bisa gitu? Ya karena mereka ikhlas ngelakuin hal buat satu sama lain,dan buat
mereka yang paling penting itu kedamainan hidup.
But
anyway ini cuma pendapat pribadi gue lo ya, kalo misal nggak berkenan gue minta
maaf sama semua umat beragama sedunia, salam damai dari Jogja
Langganan:
Postingan (Atom)