Senin, 10 September 2012

ada rindu malam itu


Aku rindu
Sangat rindu




Tepatnya minggu 9 September 2012, aku rindu akan hadirnya beberapa wajah. Rindu pertamaku adalah rinduku padamu,seseorang yang telah mendahuluiku 10 juni lalu, meski kita tidak dekat,meski hanya bertegur sapa beberapa saat, tapi aku…aku kehilangan kamu,sangat sangat kehilangan. Lalu di malam 9 september itu aku merasakan lagi rasa itu,sembari menitikan air mata aku berbisik “rindu kamu”, rindu akan seorang adik yang sudah pergi jauh,adik yang seharusnya mempimpin acara malam ini dengan gagah,adik yang membuat keluarga besar PAKÇI berduka atas kepergiannya. Meski kami semua begitu rindu padamu, tapi kami tau kamu sudah bahagia disana, hanang J

Rindu kedua ku, ini rindu seorang siswi yang baru menanggalkan seragam abu-abu putihnya beberapa bulan yang lalu,kemudian menyandang nama “mahasiswi baru” beberapa minggu yang lalu. Rindu yang sungguh sulit dilukiskan, tidak sebatas rindu akan senyum, bukan hanya rindu akan jabatan tangan dan pelukan hangat,bukan. Rindu akan sebuah lingkungan yang akhirnya menyatukan aku dan kita semua dalam sebuah keluarga yang disebut “PAKÇI 38”. Rindu akan semua hal yang pernah kita lalui bersama. Dan suasana riuh tawa kebersamaan itu melebur mengharu biru semalam. Aku begitu rindu momen-momen seperti ini,kawan.

Rinduku yang ketiga, rindu pada seseorang yang entah bisa disebut “teman” atau apa pun itu sekarang. Orang  yang ketika aku melihat wajahnya semalam, masih ada rindu yang tersimpan. Tapi rindu yang ku rasakan itu beku. Rindu yang abu-abu,bukan rindu yang biru seperti warna kesukaanku.

Ini hanya sebagian kecil kejadian di malam 9 september 2012, sebagian kecil dari rasa rindu yang begitu penuh malam itu.


Aku rindu kamu
Aku rindu kalian semua
Aku rindu DELAYOTA,sungguh