Kamis, 05 Maret 2015

bersyukur

well, udah lama juga ya gak posting di blog,dan kangen juga haha
Aku mau sedikit sharing aja sih sama kalian semua,let's start......

Kalian pernah ngerasa betek?
Atau pernah ngerasa marah sama sesuatu,seseorang atau keadaan?
Pernah mood hancur berantakan gara2 lagi banyak kerjaan, sering lembur ngerjain tugas kuliah, ngurus banyak event, ditambah ketemu banyak orang yang nyebelin dan ngeselin,misalnya udah dipasrahin tugas tapi gak nyelesein tugasnya dengan baik dan akhirnya kita juga yg harus handle? Atau tugas yang harusnya dikerjain berkelompok akhir2nya dikerjain sendirian, dan yang lain tinggal ngeprint sama nebeng nama doang?

Pasti hampir semua dari kalian pernah mengalaminya, yaa tapi pasti dengan pengaturan emosi yang berbeda2 sih yaa

Aku pernah, dan bahkan sering banget ngalamin hal kayak gitu akhir2 ini, emmm sorry bukan akhir2 ini tapi beberapa tahun ini....but whatever lah yaa kalian jg gak nanya hahah

Pada awalnya sih setiap hal itu terjadi aku pasti bakal uring2an banget, wuh ude kayak singa kelaperan yang nggam makan 1 bulan, buasnya double2, semua2 berasa pengen diterkam, ngerjain apa2 pake acara "gerundel" dulu ya walaupun akhirnya tetep dikerjain dan kelar juga tapi itu melalui proses marah2 dulu

Tapi akhir2 ini aku jadi bisa lebih ngontrol emosi kalo pas kejadian kayak gitu, ini berawal waktu aku bener2 lagi di puncak emosi, pikiran sama mood kacau balau, harus berangkat kuliah pagi2 dan wkt itu ada jadwal kuis pula, dan pas lagi heboh2nya bgt jalanan pake macet pula beuuh makin betek bener daah,tapi pas sampe di suatu perempatan.....tiba2 aku menitikan air mata, i don't know why, aku cuma ngeliat pemandangan yang menurutku bener2 menyentuh banget, aku ngeliat ibu2 sama seorang anak jualan koran bareng, mereka gak ngapa2in sih, cuma jualan berdua, sambil ngobrol dan tertawa2, mungkin kalian bertanya2,apa istimewanya apa yang aku lihat?

Mereka yang hidupnya mungkin justru lebih berat dari aku tapi mereka masih bisa menikmati hidup, mensyukuri hari2 mereka dengan tersenyum, dengan menyapa setiap pelanggan mereka dengan sapaan ramah dan senyuman

Sabtu, 28 September 2013

wanita dan senyumannya


1..2..3..
 Hela nafas panjang dan tersenyum lah
 Saat kau ingin marah, tersenyum lah
 Ketika kau merasa lelah, tersenyum lah
Tersenyum bukan untuk menutupi luka, 
Tersenyum bukan untuk menghapus amarah
Tersenyum hanyalah salah satu cara wanita untuk bisa menenangkan hatinya
Wanita yang terkadang dianggap remeh dan lemah,
Justru punya kekuatan besar untuk bisa mengontrol dirinya dengan baik
Untuk tidak hanya menenangkan hatinya tapi juga hati orang disekitarnya
Berusaha  tetap kokoh dan anggun meski hatinya runtuh
Senyumannya menguatkan
Senyumannya menenangkan
Semua itu bukan senyuman palsu
Semua justru dari ketulusan hatinya untuk menenangkanmu
Dan memberikannya waktu untuk menata hati 


Rabu, 03 Juli 2013

Teruntuk Dia


Ketika berkaca dia membaca
Membaca raut muka
Terefleksi jelas rasa dan asa
Ketika satu sisi menampakkan keceriaan
Sisi lainnya menunjukan kemuraman
Ketika satu sisi menampakkan senyuman
Sisi lainnya menunjukan tangisan
Ketika nantinya kaca itu pecah, mungkin semua orang akan tahu
Cerianya itu palsu, senyumannya tiada makna
Tapi hanya dia, hanya dia dan Tuhannya yang tahu
Hanya dia dan derai air matanya yang mengerti
Hanya dia dan setiap kesakitannya yang merasakan
Dia orang yang tak patut menolong karna dia pun butuh ditolong
Dia menderita, tapi dia ceria
Teruntuk dia yang berlinangan air mata
Gadis pembohong penuh dosa

Rabu, 01 Mei 2013

selamat petang

Baca lah dimanapun kalian mau
Bacalah kapanpun kalian merasa rindu
Bacalah dalam keadaan apa pun yang kalian suka
Selamat malam? Tapi sepertinya ini belum terlalu larut untuk kita,beberapa waktu sebelumnya
Selamat sore? Ahh tapi ini terlalu “gelap” untuk disebut “sore”
Atau selamat siang? Bagaimana mungkin? Tak ada satu pun cahaya mentari yang bersinar,
refleksi cahaya-cahaya itu sepertinya tidak bisa sampai di sini
Apakah ini kutub? Sepertinya bukan
tapi akan menjadi demikian jika terus-menerus “dingin”
kemudian ditinggalkan
Selamat malam? ahh kau ini sedang mengigau atau apa? Sudahku bilang ini belum gelap, hanya sedikit kekurangan cahaya, iya sedikit
Gelap itu tidak ada, yang ada hanya kekurangan cahaya, setidaknya itu yang ku baca dari buku Raditya Dika
Aku pun berharap demikian, mudah-mudahan ada gadis berkerudung merah nan baik hati dan mau berbagi korek api yang dibawanya
Aku hanya butuh satu untuk menyalakan lilin ini, hanya satu, satu saja
Selamat sore? lagi lagi kau membual, ini tak bisa disebut sore karna tak ku temui jingga menyala
Selamat siang? ahh rupanya kau mulai gila, sudah ku bilang…..ahh sudahlah kau terlalu banyak menyimpan harapan untuk tempat yang mulai beku ini, perlahan tempat ini akan ditinggalkan, pergilah cepat, jangan biarkan dirimu mati dalam harapan semu
Harapan yang mereka bilang “habis gelap terbitlah terang”
Tapi tunggu, setidaknya kau punya lilin itu, mungkin tak ada salahnya menunggu?
Yaaa…kurasa lebih baik demikian,kau harus menunggu gadis berkerudung merah itu
tunggu cahayamu
Daan yaaah…aku tau, sekarang aku tau harus menyebutnya apa, petang, iya petang, karna dia tidak gelap,hanya butuh jingga untuk menjadi senja di sore hari, dan hanya butuh sedikit cahaya untuk menjadikannya siang
Ahh semakin kacau saja yang ku bicarakan, bahkan sebenarnya aku pun tak tau sedang berbicara dengan siapa, dengan diriku? dengan kau? atau dengan mereka?
sepertinya aku berbicara pada mereka yang peduli,sepertinya begitu
baiklah akan ku sudahi saja
selamat petang, kalian :)

Jumat, 15 Februari 2013

moodbooster


Barusan bener-bener dapet semacam pencerahan banget buat diri sendiri waktu ibu bilang : “adek tu jangan ngandalin moodbooster, jadilah moodbooster buat diri sendiri, jangan selalu ngandalin orang lain,karena orang lain itu nggak bisa selalu diandalkan, bukan berarti nggak boleh berbagi cerita sedih seneng dan semua apa yang adek rasain sama orang lain, tapi jangan sampai adek tu bergantung sama orang lain, manusia diciptain sebagai makhluk sosial karena manusia membutuhkan orang lain, itu memang bener, tapi bukan berarti bikin manusia jadi bergantung sama orang lain kan? Adek itu udah besar, harus bisa lebih dewasa, harus bisa kontrol emosi sama perasaan adek sendiri.  Jangan apa-apa tergantung sama temen-temen, temen-temen adek itu juga punya masalah masing-masing, adek berbagi sama mereka buat mengurangi beban yang adek rasain itu boleh, tapi jangan sampe membebani mereka, toh nantinya pun yang paling tau solusi terbaik tetep adek sendiri kan? Jadilah moodbooster buat orang lain, tapi meminimalisir buat bergantung sama datengnya moodbooster buat adek”

Nggak bisa ngomong apa-apa waktu ibu bilang kayak gitu, cuma bisa diem dan ngangguk aja,karena ya emang bener sih, ketika aku menggantungkan diri sama orang lain, waktu mereka nggak ada rasanya udah bingung sendiri, padahal ya emang mereka punya kehidupan mereka sendiri dan aku nggak akan selamanya bisa bergantung sama mereka, gimana pun juga aku tetep harus bisa survive. Bukan berarti disini aku meragukan arti teman dan sahabat, bukaan, ini semacem motivasi buat diriku sendiri buat bisa selalu kuat dengan ataupun tanpa penyemangat, karena biar gimanapun setiap manusia itu harus bisa jadi penyemangat buat dirinya sendiri, nggak mudah memang, tapi apa salahnya mencoba?

Rabu, 13 Februari 2013

coklat

Ketika seseorang makin takut kehilangan orang yang di sayang, biasanya justru makin besar kemungkinan orang yang disayangi itu meninggalkannya. Akhirnya dia mengusahakan berbagai macam cara biar orang itu tetep sama dia, tapi kadang dia lupa kalo nggak semua hal di dunia ini berjalan sesuai sama apa yang dia inginkan, ekspektasi tinggi yang dia berikan pada orang yang dia sayang justru membuat logika dan perasaan tak sejalan,dan akhirnya persepsi sama perasaan justru datang dari sugesti yang mengharuskan dia terus sama orang yang dia sayang itu. Semakin besar ketakutan di dalam hati sebagian besar karena dia takut jika suatu saat orang yang mereka sayang pergi maka orang tersebut akan melupakan semua hal yang telah dilalui bersama-sama. Dan ketika nanti hal yang ditakutkan itu terjadi, dia akan lebih terfokus pada rasa sakit, kecewa, dan hancur karena orang yang dia sayang meninggalkannya, semua yang terjadi nggak sesuai sama apa yang dia harapkan.

Tapi kalo dia mensugestikan hati dan pikiran dengan perasaan cukup atas apa yang dia punya, merasa apa yang udah dilewatin sama orang yang dia sayang itu berharga dan mensyukuri setiap apa yang dia lalui sama orang tersebut, justru kalo suatu saat orang itu pergi, dia nggak akan takut kehilangan, karena memang dia nggak pernah kehilangan orang itu, dan dia tau orang yang dia sayang selalu ada, orang itu selalu hidup di hatinya. Setidaknya di hatinya semua kenangan itu selalu tersimpan.

Seperti coklat, dia nggak cuma punya rasa manis tapi juga pahit, ketika kita menaruh ekspektasi terlalu tinggi pada coklat dengan rasa yang manis, justru rasa pahit lah yang kita dapat,karena ketika kita menaruh ekspektasi yang terlalu tingi pada sesuatu, ketika kita mendapati sedikit saja hal yang tidak sesuai ekspektasi kita, maka itu akan berdampak pada keseluruhan rasa dan lupa pada sifat alamiah coklat yang pait, tapi ketika kita berusaha mempersepsi sesuatu dengan apa adanya maka kita akan mendapatkan perpaduan tepat antara manis dan pahit.

Makin lama makin nggak nyambung ya kayaknya, but anyway yang mau aku bilang itu intinya adalah aku suka coklat #eh bukan bukan, intinya adalah aku nggak pernah merasa kehilangan kamu, sedih sih memang tapi itu hanya karena perasaan sayangku yang masih begitu besar padamu, tapi aku nggak akan pernah takut kehilangan kamu, karena aku tau kamu selalu ada, dihatiku. Meskipun memang hatimu sekarang sudah terisi oleh orang lain,tapi itu nggak akan membuatku terlarut dalam kesedihan,aku janji. Ingat kata-kata “aku bahagia kalo kamu bahagia, dan aku pasti 2x lipat lebih sedih kalo kamu sedih”? aku selalu ingat kata-kata itu, aku janji akan selalu menepatinya. Sekarang aku sedang berusaha untuk selalu membuat kamu bahagia, dengan selalu bisa membahagiakan diriku sendiri, dan aku tau sekarang kamu juga sedang berusaha membahagiakanku dengan cara membuat dirimu bahagia bersama orang yang bisa membahagiakanmu disana.

Senin, 24 Desember 2012

haram ngucapin selamat natal?


Well hari ini lagi heboh sama masalah “orang Islam haram ngucapin selamat natal”….walaupun sesungguhnya gue juga kurang ngeh sih siapa yang ngeluarin fatwa haram itu, cuma karena mendadak jadi cetar gue mau sedikit kasih pendapat versi lubuk hati terdalam
Menurutku sih ucapan selamat itu hanya sebates ucapan aja kok,cuma kata-kata..hal yang lebih penting dari kata-kata itu ya “rukun,damai,dan saling menghargai” antar umat beragama
 ada temen gue yg sempet bilang : “nah tapi aku tu jg jadi nggak enak e aku kl lebaran temen-temenku yang agamanya lain ngucapin selamat lebaran”
dan gue jawab : “ya itu sih sama aja kayak kalo kamu ulang tahun trus pada nggak ngucapin selamat ulang tahun padahal sebelumnya waktu dia ulang tahun kamu ngucapin selamat ulang tahun,trus kamu bakal musuhan gitu sama dia?marah?well mungkin awalnya iya,tp trus apa yg bakal km rasain habis itu?”
temen gue jawab:  “emmm….kalo dipikir-pikir lagi ngerasa aneh aja sih bersikap kayak gitu,masa iya marah terus-terusan cuma gara-gara gak diucapin selamat ulang tahun”
gue jawab : ”nah!!sebenernya kamu ngucapin selamat ulang tahun ke temen kamu itu niatnya ikhlas doain dia apa niat biar ntar waktu kamu ultah diucapin selamat ulang tahun?”
temen gue :”ya ikhlas lah buat doain dia”
gue :” ha ya udah,hampir mirip kayak gitu, kalo emang niatnya ikhlas sih menurut aku nggak perlu terlalu dipermasalahkan,kalo nggak ikhlas yaudah nggak usah ngucapin..ya emang sih kesannya egois, cuma alesan tiap pemeluk agama itu kan juga kadang kalo dijelasin ke orang yang beda agama ntar jatohnya malah dikira menghina agama atau yang lainnya..tapi kalo nggak dijelasin ntar dibilang nggak beralasan.. emang kalo menurut gue sih masalah yg sensitive kayak gini tu jangan terlalu dipermasalahin, tiap agama kan pasti punya privasinya masing-masing”
gue ada cerita dari dosen gue, kata beliau di suatu desa (yang gue lupa nama desanya,maklum cyin tambah umur jd pelupa,hahaha). Nah di desa ini tuh gereja sama masjidnya deketan,sebelahan gitu deh. Tapi mereka satu sama lain bisa hidup sama-sama dengan damai,contohnya kayak kalo misal gereja ngadain misa atau ibadah hari minggu, pemuda masjidnya bantuin buat laden (atau dalam bahasa Indonesia kayak nyiap-nyiapin makanan sama minuman) sama jagain parkir, dan sama juga waktu pengurus masjid ngadain acara pengajian,idul fitri dll pemuda gerejanya juga bantuin buat nyiap-nyiapin acaranya sama jagain parkir gitu, walaupun mereka tidak saling mengucapkan selamat pada masing-masing hari besar keagamaan,SELAMA BERTAHUN-TAHUN, kenapa bisa gitu? Ya karena mereka ikhlas ngelakuin hal buat satu sama lain,dan buat mereka yang paling penting itu kedamainan hidup.
But anyway ini cuma pendapat pribadi gue lo ya, kalo misal nggak berkenan gue minta maaf sama semua umat beragama sedunia, salam damai dari Jogja